Mari kita tingkatkan pola hidup sehat, budayakan sering cuci tangan, Jaga jarak, cegah covid-19                                                                                                                                                                                                                                                               

Kamis, 11 Mei 2023

TEROBOSAN GUBERNUR BENGKULU DALAM RANGKUMAN (Bagian 2)

Rohidin Mersyah : “Tinggal 15 % Jalan Provinsi yang Belum Diperbaiki, Tahun 2023 Ini Tuntas”

Gusril Pausi: “Ruas Senuling, Kepala Daerah Kabupaten Harus Mendukung”

Oleh Lekat S. Amrin


Gubernur berjabat tangan dengan Pimred FokusBengkulu.blogspot.com.  Jalan ruas Tanjung Kemuning – Datar Lebar sedang dikerjakan.


PADA artikel bagian 1 lalu, terfokus pada program pembangunan infrastruktur penataan objek wisata dalam ibu kota provinsi Bengkulu.  Tentu terobosan Gubernur Bengkulu, Prof. (HC), Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA, sebagai bagian implementasi dan realisasi visi misinya. Objek wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) dan Pantai Panjang menjadi perhatian besar bagi Gubernur, karena objek wisata dalam kota ini dianggap etalase provinsi Bengkulu. Ibarat rumah, pada halaman terdepan, bagian teras dan ‘berando’ adalah fokus pandang setiap siapa pun yang berkunjung.

Untuk tulisan nomor ini, akan dikupas terkait dengan infrastruktur jalan dalam provinsi Bengkulu. Sejak menjabat Gubernur tahun 2017, pada priode pertama, Rohidin Mersyah bertekad menggenjot pembangunan rehab jalan yang dianggap mengalami kerusakan. Baik kerusakan berat maupaun kerusakan ringan. Dalam 10 Kabupaten/Kota terdapat data panjang jalan secara keseluruhan 1562 kilo meter

Berdasarkan data yang dirilis PUPR Provinsi Bengkulu pada awal tahun 2017, jalan provinsi yag tergolong rusak berat sepanjang 269 kilo meter, atau  17,26 persen dari panjang keseluruhan jalan. Sedangkan yang rusak ringan 31 kilo meter, atau 4,01 persen saja. 

Bertolak dari data inilah Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, pada awal kepemimpinannya sebagai Gubernur Bengkulu tahun 2017, melakukan perencanaan secara sistematis untuk memperbaiki jalan tersebut, sesuai pembagian wilayah secara proporsional, dari 10 kabubaten/kota dalam wilayah proprovinsi Bengkulu.

Jalan ruas Senuling yang dikerjakan alat berat

Dari tahun 2017, 2018, dan 2019, pemerintah provinsi Bengkulu, sesuai dari data kerusakan berat dan ringan telah mampu menuntaskan hingga 85 persen.  Direncanakan tahun 2021 selesai tuntas, dan tinggal pemeliharaan.

Tapi kendala yang tak dapat diprediksi, yaitu terjadinya wabah Covid19 yang mulai menyerang dunia di akhir tahun 2019 dan tahun 2020. Tak terkecuali Pemerintah Republik Indonesia, juga ikut terdampak wabah tersbut. Sehingga kebijakan pemerintah berubah kepada fokus perhatian penangan wabah Covid19 secara masiv, hingga ke pedesaan.

Menurut Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Pemda Provinsi Bengkulu, terpaksa ikut mengubah kebijakan dengan menyesuaikan kepada program nasional. 

“Hampir Semua anggaran diprioritaskan kepada penanganan Covid19.  Otomatis penanganan misi saya untuk menyelesaikan jalan di tahun 2021 itu pun tertunda,” kata Gubernur Rohidin yang flamboyan ini.

TAHUN 2023 TUNTAS

Dalam program wawancara eksklusif dengan Pemimpin Redaksi, FokusBengkulu.blogspot.com, Lekat S. Amrin, S.Sos,  di ruang kerjanya, Gubernur Rohidin Mersyah, menegaskan bahwa pada tahun 2023 ini semua jalan yang belum dituntaskan, akibat tertunda oleh Covid19itu,  tinggal 15 persen lagi. Penundaan selama tiga tahun, yaitu tahun 2020, 2021, dan 2022 tersebut akan direalisasikanpada tahun 2023 ini. Untuk pembiayaan penuntasan jalan provinsi tersebut sudah disahkan oleh DPRD Provinsi Bengkulu bersama Pemda Bengkulu.

“Karena perencanaannya sudah semua,  dan sekarang mulai  pelaksanaannya. Saya bertekad pada tahun 2023 ini semua tuntas,” jelas Rohidin Mersyah.

Contoh jalan yang diperbaiki itu antara lain di jalur Kayu Kunyit  menuju Palak Bengkerung, Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan. Dan ruas Simpang Tanjung Kemuning – Datar Lebar, hingga ke Bentiring, di Kabupaten Kaur. Juga untuk Kabupaten lain, seperti  kawasan Lebong, Bengkulu Utara, Mukomuko,  Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Seluma,  sebagaimana proporsi seimbang seperti  dijelaskan Gubernur Rohidin Mersyah di atas. 

BUPATI HARUS MENDUKUNG

SENULING SEDANG DIKERJAKAN

Sementara Mantan Bupati Kaur Gusril Pausi, M.Ap, ketika berbincang  terkait infrastruktur jalan, mengatakan, bahwa peran Bupati Kepala Daerah sangat penting dalam mendukung program jalan tersebut. Pertimbangan prioritas, harus menjadi masukan kepada semua pihak, baik Gubernur maupaun Pemerintah Pusat. Dan itu harus dari Kepala Daerah, yang mempunyai wilayah setempat.

Pengalaman dia waktu bupati Kaur priode 2016-2021, antara lain memberi masukan kepada Pemprov Bengkulu terkait ruas jalan Senuling , Kelam Tengah hingga Kecamatan Kaur Utara untuk diperbaiki segera. Karena kondisinya sangat parah. Dia ingat, memerintahkan Kadis PU Kaur waktu itu untuk berkoordinasi dengan Kadis PUPR Provinsi Bengkulu.

Jalan ruas Senuling desa Pagar Dewa Kelam Tengah, Kaur.

Dan atas masukan itu maka dianggarkan oleh Pemprov melalui Dinas PUPR Provinsi Bengkulu. Namun waktu itu belum tertangani semua, karena anggaran Pemprov masih terbatas.  Tetapi jika saat ini sudah dianggarkan kembali untuk ruas Senuling, maka patut kiranya semua pihak bersyukur, karena jalan tersebut menurut Gusril adalah akses jalan yang sangat penting bagi masyarakat. Dan selama ini jalan Senuling sangat problem (bermasalah) karena di bawah perbukitan, dan  selalu tertimbun longsor saat hujan.

Menurut Gusril, secara teknis siring dan gorong-gorong yang harus menjadi perhatian dalam pembangunan rehab sekarang. “Semua harus lancar air mengalir melalui siring dan gorong-gorong tersebut, dan selama ini hal itulah permasalahan jalan di ruas Senuing cepat rusak,” jelas Gusril Pausi, yang selalu melewati jalan tersebut saat pulang kampung.

Ada 7 Kecamatan yang terhubung oleh jalan tersebut. Yaitu Kecamatan Tanjung Kemuing, Kelam Tengah, Kaur Utara, Padang Guci Hilir, Padang Guci Hulu, Lungkang Kule, dan Kinal. Penduduk hampir 50 persen dalam Kabupaten Kaur yang mendiami 7 Kecamatan tersebut, dan sentra perkebunan serta pertanian sangat luas di dalamnya. ***

Penulis adalah : Pemimpin Redaksi  FokusBengkulu.blogspot.com, dan Koordinator Lembaga Pengaduan dan Pendampingan  Masyarakat (LPPM) Sumatera Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar