Catatan Lekat S. Amrin – dari Medan
# Ketua Umum Komunitas Pengawas Pembangunan Sumut Semesta
(Koppasus)
# Sekretaris Corruption Invetigation Commettee (C.I.C)
Sumatera Utara
#Ketua Umum Forum Komunitas Peduli Bengkulu (FKPB) Bengkulu
Foto Gapura “Welcome to Little India”
HAL yang menarik dari kota
Medan Sumatera Utara, tidak hanya Istana Maimun yang monumental, atau masjid
Raya yang perkasa itu, tapi juga kampung komunitas keturunan India sangat
melengkapi daya pikat kota ini. Sudah menjadi pameo yang kompak, kalau belum
berkunjung di komunitas Kampung India maka belumlah lengkap berwisata di kota
tua ini.
Komunitas perkampungan India sejarahnya
sejak dulu bernama Kampung Keling. Dari historis yang panjang kehadiran orang
India ini berasal dari keturunan India Tamil. Kata “Keling” sebenarnya merujuk
pada nama sebuah wilayah di India yaitu Kalingga. Tetapi seiring waktu
keberadaan keturunan orang India yang berkulit gelap atau hitam, maka
masyarakat Melayu dan pribumi lainnya, menyebut kata “keling” untuk orang
berkulit hitam atau gelap yang mayoritas berdarah India di kota Medan.
Karena konotasi negatif kata ‘keling’ adalahan orang berkulit
lebih hitam dibanding masyarakat umum kebanyakan, maka sering dimaknai dengan
bernada rasial. Karena itu atas kesepekatan para tokoh masyarakat India dan
antar lintas etnis di kota Medan, serta disetujui oleh Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara, maka nama Kampung Keling dirubah menjadi Kampung Madras. Kata
Madras ini tentu mempunyai rujukan yaitu ibu kota Tamil Nadu tempat asal
leluhur mereka. Kota Madras di India kini pun bernama Chennai.
Foto Kuil Hindu Terbesar di Kota Medan
Seiring waktu terus berkembang dan
maju, maka Kampung Madras mendapatkan label nama yang keren, yaitu The Little
India. Bahkan untuk mempertegas identitas perkampungan India di tengah kota
Medan, maka dibangun gapura dengan ornament warna warni khas India, dan ditulis
menonjol “Welcome to Little India” atau selamat datang di Perkampungan India.
Gapura ini diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2018 oleh Wali Kota Medan saat
itu, Dzulmi Eldin.
Perkampungan India, atau The
Little India, disebut juga Kampung Madras dan Kampung Keling mempunyai luas
lebih kurang 10 hektar, terletak antara Kecamatan Polonia dan Kecamatan Petisah
kota Medan. Perkampungan ini dilihat dari dekat tampak sebagai pemukiman yang
sudah tua. Bangunan hampir semua bertingkat menyerupai pertokoan, tetapi
terkesan amat rapi. Jalan berupa gang lurus, dengan setiap simpang empat bagai tanda
palang, tidak bengkok, yang menandakan perencanaan pembangunan Perkampungan
Madras ini sangat terencana.
Namun demikian warga India di
perkampungan ini sudah berbaur dan berdampingan dengan warga etnis lain. Etnis
China, dan etnis Melayu, Jawa, dan lain sebagainya sudah banyak tinggal dan
menetap di perkampungan Madras ini. Sekali pun demikian ketika memasuki
perkampungan ini, maka kita pasti familiar berpapasan dengan wajah mirip Kiran
Rani atau Shah Rhuk Khan dengan hidung mancung dengan bola mata yang besar dan
tajam. Kesan sebuah kampung komunitas India selalu diperlihatkan dari tampilan
busana yang dikenakan terutama pada hari besar Hindu sebagai kepercayaan
sebagian mereka.
Di Kampung Madras ini pun
terdapat Kuil Hindu tertua dan terbesar di Sumatera. Lebih dari itu ada juga
Vihara Gunung Timur ynag merupakan Klenteng
terbesar di kota Medan. Selain
itu ada juga Kuil Hindu lainnya seperti Kuil Thandayuthapani, Kuil Sri
Kaliamman, dan Kuil Maha Muniswarar. Bangunan ini mempertegas tentang
kemajemukan masyarakat di kota Medan, dengan kemegahan fasilitas keagamaan
komunitas sebagian besar warga keturunan India yang beragama Hindu.
Melengkapi semua keunikan
Kampung Madras, juga terdapat kawasan Kuliner Pagaruyung. Tentu bagi pengunjung
atau wisatawan kurang sempurna kalau tidak singgah ke kuliner Pagaruyung The
Little India yang menyajikan berbagai masakan untuk melayani para wisatawan
yang datang dari berbagai penjuru tanah air, dan manca negara.
Foto kawasan Kuliner Pagaruyung
Kuliner Pagaruyung adalah
warisan keragamanan makanan yang ada di kota Medan. Tempatnya yang berada di
Kampung Madras, maka menjadi bagian yang tidak terpisahkan sebagai daya tarik
bagi wisatawan yang berkunjung di kota ini. Tentang masakan yang tersedia
menurut pedagang, tidak perlu ragu tentang kehalalan di kawasan ini, karena
para pedagangnya adalah warga muslim atau warga India yang muslim.
“Kami ini keturunan India Tamil,
tapi agama kami islam. Dan kami berjualan dengan menggunakan pakaian syar”I dan
berjijab,” ujar Hamidah, memberi penjelasan.(fb) dari berbagai sumber
Foto
Lekat S. Amrin,S.Sos di jalan raya Kampung Madras
Foto
salah satu gang Kampung Madras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar