Mari kita tingkatkan pola hidup sehat, budayakan sering cuci tangan, Jaga jarak, cegah covid-19                                                                                                                                                                                                                                                               

Sabtu, 06 Juli 2024

Profil Tokoh

REDHWAN ARIF: “CIPTAKAN PERGAULAN SECARA LUAS MELALUI ORMAS”

Oleh Lekat S. Amrin



Redhwan Arif, dengan seragam RAPI

MEMULAI karier sebagai tenaga kesehatan di daerah terpencil adalah rekam jejak yang mengesankan. Itu yang dialami H.M. Redhwan Arif, S.Sos, MPH. Tapi kini dia telah menjabat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, setelah melewati perjalanan karier yang panjang.

Daerah Kinal, Kabupaten Kaur (kini), di tahun 1990an masih sebagai daerah terpencil, dimana alat transportasi penyeberangan sungai menggunakan rakit dialami Redhwan pertama bertugas sebagai tenaga kesehatan.

“Itu kenangan yang sangat mengesankan bagi saya,” kata Redhwan Arif saat wawancara dengan fokus Bengkulu.blogspot.com.


Kamada LMP. HM. Redhwan Arif, MPH dengan seragam LMP

Dalam berkarier bagi Redhwan bagai air yang mengalir, diikuti alurnya sesuai kelok dan liku hingga terlewati dengan baik. Begitulah saat mengawali karier sebagai tenaga kesehatan di daerah terpencil dia jalani dengan senang dan penuh pengabdian. 

Maka di waktu berikut, dengan tidak direncanakan sedemikian rupa selalu ada kesempatan terbuka untuk meningkatkan kariernya. Redhwan mendapatkan tugas belajar dari Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan di Malang Jawa Timur, yaitu di Akademi Perawat, selama tiga tahun. Sehingga ilmu di bidang kesehatan makin didalaminya.

Ketika pulang dari tugas belajar dari Malang, Redhwan Arif merasa perlu meneruskan pendidikan di bidang ilmu administrasi Negara, untuk melengkapi keilmuan di administrasi pemerintah. Maka dia pun menempuh kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bengkulu. Dan dapat dia selesaikan dengan baik, sehingga mendapatkan gelar sarjana sosial.


Gubernur Rohidin menghadiri Rakerda RAPI provinsi Bengkulu


Kesempatan yang cukup mengesankan juga bagi Redhwan Arif, saat dia mengikuti tes untuk mengambil pendidikan strata dua (S2) di Universitas Gajah Mada (UGM).  Dia mampu lulus sehingga menempuh pelajaran lanjutan di bidang kesehatan masyarakat di universitas yang bergengsi di Indonesia itu. Kuliah di UGM dapat diselesaikan dengan baik oleh Redhwan Arif sehingga dia mendapatkan gelar Master of Public Health (MPH). 

Dengan pendidikan yang cukup memadai itu maka membuat dia semakin mendapatkan kepercayaan oleh pemerintah menduduki beberapa jabatan eselon dua di provinsi Bengkulu. Mulai dari Kadis Infokom Provinsi Bengkulu, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bengkulu, dan kini menjadi Kepala Dinas Kesehatan provinsi Bengkulu.

AKTIF DI ORMAS

Disamping berkarier di Aparat Sipil Negara, Redhwan Arif juga akitif di organisasi masyarakat (Ormas). 

Dunia organisasi bagi sebagian orang kurang menarik dilakukan bersamaan dengan karier di bidang pemerintahan, suatu hal yang berbeda bagi putra Manna Bengkulu Selatan ini. Justru organisasi masyarakat baginya akan mendukung kariernya di bidang pemerintahan.


Redhwan saat menyerahkan SK pengurus LMP Padang Ulak Tanding, Daeng Asdar


Saat ini, lelaki yang lahir tahun 1969 di Manna Bengkulu Selatan  ini, dipercaya sebagai Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) provinsi Bengkulu. 

Kemudian dipercaya juga sebagai Komando Maskas Daerah (Kamada) Laskar Merah Putih, dan di Keluarga Alumni Gajah Mada (KAGAMA) duduk di bidang sosial.

“Bagi saya aktif di Organisasi sangat penting sebagai sarana pergaulan yang sangat luas. Pergaulan itu bisa tercipta dengan semua kalangan melalui organisasi dimana kita bernaung,” kata Redhwan Arif.


Kegiatan sosial oleh Laskar Merah Putih Bengkulu.



Pengurus RAPI se provinsi Bengkulu


Organisasi yang dipimpinnya seperti RAPI, menurutnya sangat penting dalam mendukung kinerja pemerintah. Terutama ketika terjadi bencana alam, karena komunikasi yang tidak pernah terganggu itu adalah gelombang radio. “Jadi komunikasi dan pemberitaan melalui jaringan RAPI sengat efektif di saat terjadi bencana di suatu daerah. Hal ini sudah terbukti dan selalu kami alami sangat memudahkan komunikasi antar daerah dan antar lokasi,” jelas Redhwan Arif.

Begitu juga di Laskar Merah Putih, menurutnya dia sangat merasa bahwa melalui ormas ini dia merasakan sekali rasa toleransi antar anggota.  Dan sikap ini sangat penting dimana penduduk Indonesia sangat majemuk, terdiri banyak suku dan budaya.

Termasuk organisasi lokal seperti Himpunan Keluarga Manna (HIKMA) Redhwan Arif pun aktif. Karena di organisasi menurutnya menciptakan keakraban antar sesama keluarga kita berasal. Silaturahmi akan selalu tersambung melalui kegiatan-kegiatan organisasi keluarga ini.

“Saya merasa ormas adalah bagian yang penting dalam mendukung karier dan melancarkan tugas-tugas kemasyarakatan yang dibebankan kepada kita melalui jabatan yang diemban,” kata Redhwan Arif mengakhiri wawancara.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar