“Analisis Politik, Rohidin Makin Kuat Pasca PKPU 8 Thn 2024 Keluar”
Oleh Lekat S. Amrin
Rohidin-Meriani
PERHELATAN “laga” pamungkas, begitu analisa banyak pihak terkait Pilkada Provinsi Bengkulu tahun 2024 ini. Antara lain, bakal calon Gubernur Bengkulu yang telah mencuat saat ini adalah peserta kompetisi priode terdahulu yang sudah cukup pupuler di masyarakat Bengkulu, dan kini bertarung kembali. Analisis politik pasca PKPU No.8 Tahun 2024 keluar, dimana petahana dipastikan bisa mencalon kembali, maka Rohidin Mersyah diperkirakan akan semakin kuat.
Maka “laga” pamungkas adalah kata yang tepat bagi kompetitor yang tampil lagi pada agenda Pilkada Bengkulu tahun ini. Dia adalah Helmy Hasan dan Rohidin Mersyah yang akan dipertarungkan lagi oleh partai pendukungnya. Sebagai Ketua PAN Bengkulu, Helmy Hasan mempunyai modal 6 kursi, dan Mian yang sudah dideklarasikan sebagai wakil, dari kader PDIP juga telah mempunyai tiket 6 kursi sebagai syarat ambang batas untuk melaju ke kancah pertarungan.
Rohidin Mersyah sendiri mempunyai modal kursi terbesar dari Partai Golkar, yaitu 10 kursi, tentu tidak terhalang seandainya koalisi belum terbentuk, karena syarat ambang batas sudah terpenuhi. Tetapi informasi yang dihimpun penulis, bahwa koalisi Golkar hampir pasti terbentuk dan solid, yaitu dari partai Hanura 3 kursi, PKS 2 kursi, dan PPP 1 kursi. Total koalisi Golkar yang akan mendukung Rohidin Mersyah sebanyak 16 kursi.
Bocoran dari Sekretaris DPD Golkar Bengkulu, Samsu Amanah, figur yang digadang-gadang oleh koalisi Golkar untuk wakil Rohidin Mersyah adalah seorang pengusaha sukses Bengkulu, yaitu Meriani. Dari berbagai kriteria yang dibutuhkan dalam menghadapi kompetisi Pilkada 2024 ini, maka Meriani mempunyai keunggulan di banding figur lain.
Sementara partai lain, yaitu Partai Demokrat 4 kursi, PKB 3 kursi, Gerindra 6 kursi dan Nasdem 4 kursi diprediksi akan membentuk koalisi besar yaitu 17 kursi. Tetapi yang masih menjadi pertanyaan masyarakat, siapa figur yang akan mereka usung.
Dari banyak nama seperti Erna Sari Dewi, Fery Ramli dari kader Nasdem, atau Susi Marleny Bachsin dari Gerindra, semua mempunyai elektabilitas masing-masing di grassroot (akar rumput). Atau koalisi ini justru akan melebur, lalu mendukung kader dari luar partai masing-masing. Misalnya memberi kesempatan kepada Rosjonsyah, yang kini posisinya wakil gubernur, dan dia seorang kader PDI Perjuangan. Sampai saat ini terobosan seperti apa di masing-masing partai ini tetap ditunggu masyarakat Bengkulu.
Tetapi partai Gerindra sebagai partai Presiden terpilih, Prabowo Subianto, tentu harus memiliki strategi tersendiri untuk menjaga marwah partai ini dalam menyikapi percaturan politik lokal. Tentu sebagai partai yang akan berkuasa (memiliki 6 kursi di DPRD provinsi Bengkulu) sudah seharusnya mempunyai cara untuk memunculkan kendidat yang diperhitungkan pada agenda strategis pemilihan kepala daerah provinsi Bengkulu.
Dari luar partai politik atau koalisi partai politik, ada nama Ahmad Kanedy dan Dempo Exler yang sudah mendeklarasikan di media akan berpasangan. Kedua nama ini akan mengambil jalur independen dalam mengikuti perhelatan Pilkada tahun 2024 di Bengkulu. Ahmad Kanedy sebagai anggota DPD RI tentu mempunyai strategi sendiri dalam memainkan peranan pada kompetisi dan percaturan politik di Bengkulu.
ROHIDIN MASIH KUAT
Kandidat petahana, Rohidin Mersyah masih sangat mudah menganalisis kekuatannya. Untuk mengukur sejauh mana hitung-hitungan mate-matis adalah perolehan suara partai untuk DPR RI. Total perolehan ketika itu 221 ribu lebih suara adalah sebuah gambaran kekuatan Rohidin, dan Golkar hampir mencapai dua kursi. Suara tertinggi adalah caleg Derta Rohidin lebih memperkuat bahwa strategi Rohdin tentu mendominasi pada proses pemenangan dan perjuangan ibu Derta, karena dia sebagai istri Rohidin Mersyah.
Ada pihak berpendapat lain, bahwa kekuatan di atas akan berbeda dengan kompetisi Kepala Daerah, dalam hal ini Calon Gubernur. Tentu dapat dipahami sudut pandang yang lain itu, tetapi kualitas jaringan atau teamwork yang sudah lama terbina bisa tidak terpantau oleh pihak lain, karena tidak masuk dalam kerangka formal tim. Itulah kekuatan petahana yang terkadang sulit diprediksi secara teoritis politik. Dan kekuatan jaringan koalisi partai hal tersendiri yang memperkuat tim relawan yang berada di berbagai komunitas masyarakat.
Kekuatan lain adalah pasangan bagi Rohidin adalah figur yang sangat signifikan dalam menentukan perolehan suara. Sosok Meriani yang telah mampu memperjuangkan putrinya Elisa Ermasari dan memperoleh suara terbanyak untuk kandidat DPD RI, adalah kekuatan yang dapat menjawab analisis para pengamat politik tentang pasangan yang diusung koalisi Golkar ini masih sangat kuat.
Oleh karena itu perhelatan Pilkada tahun 2024 ini adalah “laga” pamungkas, terutama bagi dua kandidat yang telah bertarung di Pilkada tahun 2020 lalu. Helmy Hasan kembali akan melawan petahana, Rohidin Mersyah, tentu akan menyiapkan strategi terbaik pada perhelatan perebutan kekuasaan di bumi Raffesia ini.
Apa pun proses agenda Pilkada adalah mekanisme demokrasi untuk mendapatkan pemimpin terbaik. Maka harapan semua pihak Pilkada Bengkulu berjalan aman, damai, dan menggembirakan.(*)
Penulis adalah Ketua Forum Komunitas Peduli Bengkulu (FKPB) provinsi Bengkulu, dan Pimred Fokus Bengkulu.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar