Mari kita tingkatkan pola hidup sehat, budayakan sering cuci tangan, Jaga jarak, cegah covid-19                                                                                                                                                                                                                                                               

Selasa, 02 April 2024

PILGUB BENGKULU DAN PARA PENANTANG PETAHANA

 “Kuda Hitam Pun Bisa Saja Muncul?”

Oleh Lekat S. Amrin

Pemimpin Redaksi

FokusBengkulu.blogspot.com

 


Rohidin Mersyah

PASCA pemilihan legislatif usai, maka agenda poliitik bergeser kepada Pemilihan Kepala Daerah. Penjadwalan oleh KPU Pusat terkait Pilkada tetap di dalam tahun2024 ini, dan menjadi momen krusial. Mengingat sangat singkatnya waktu bagi para kandidat yang serius akan maju untuk mempersiapkan diri secara matang. Bahwa pada tanggal 27 Nopember 2024 sepertinya tidak akan bergeser lagi sebagai jadwal pemungutan suara.

Pada season ini kita fokus pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Bengkulu, atau Pemilihan Gubernur Bengkulu.  Sampai saat ini telah bermunculan sejumlah nama yang beredar di tengah masyarakat. Tentu Gubernur Petahana, Prof. Dr. Rohidin Mersyah, MMA, adalah nama yang pertama disebut oleh masyarakat daerah ini sebelum sederet nama lain dimunculkan.

Terlepas kontrovesi putusan MK Nomor 2/PUU-XXI/2023, nama Rohidin Mersyah tetaplah menjadi trending topik media menstream atau pun media sosial. Karena petahana diperhitungkan dan diprediksi sulit mengalahkannya. Apa lagi bila melihat perolehan Golkar untuk anggota DPRRI mencapai 321 ribu lebih, dan perolehan kursi di DPRD provinsi meraih 10 kursi, adalah angka yang dapat dianalisa sebagai kekuatan dalam penentuan strategi pemilihan kepala daerah mendatang. Rohidin Mersyah sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu, berada pada posisi strategis dalam menentukan kesinambungan peta kepemimpinan daerah Bengkulu ke depan. Partai Golkar Bengkulu telah memenuhi syarat untuk memajukan seorang kader, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Bagi sebagian kelompok penantang yang serius mau maju di Pilgub Bengkulu, pilihan yang paling mudah adalah meyakinkan penyelenggara pemilihan, dalam hal ini KPU dan Bawaslu untuk tidak meloloskan Rohidin Mersyah mengikuti kompetisi Pilgub  tahun 2024 ini. Tentu argumentasi versi mereka terkait putusan MK di atas. Namun karena putusan itu sifatnya masih kontroversi maka sampai saat ini para pihak boleh melakukan analisa masing-masing, dan spekulasi pun masih sangat terbuka lebar.


Helmi Hasan


Munculnya nama figur-figur lain sangat menarik dalam meramaikan bursa Pilkada Provinsi Bengkulu tahun 2024 ini. Dan kompetisi itu akan diprediksi tetap akan seru, apa lagi telah bermunculan wajah-wajah baru.

Sederet nama baru tersebut adalah Ir. Mian adalah Bupati Bengkulu Utara, Fery Ramli mantan Bupati Bengkulu Tengah, Hidayatulah Syahid mantan Bupati Lebong, bahkan Meriani sebagai pimpinan PT Agung Toyota Bengkulu pun muncul di tengah perbincangan masyarakat Bengkulu.


Meriani

Dan Wakil Gubernur saat ini tetap dipandang wajah baru (Wagub pendamping Rohidin) yaitu H. Rosjonsyah juga diprediksi akan maju pada kompetisi Pilgub musim ini. Nama senator Bang Ken (Ahmad Kenedy) juga dipandang sebagai wajah baru yang menjadi perbincangan masyarakat provinsi Bengkulu.

Lalu wajah lama yaitu Helmy Hasan adalah Ketua DPW PAN Bengkulu dan mantan Walikota Bengkulu, kali ini masih akan tampil kembali, setelah kalah di pertarungan tahun 2020 lalu. Pengalaman kekalahan pada Pilkada lalu mungkin akan mengubah strategi dalam pertarungan menghadapi petahana kembali.

Baik wajah baru mau pun wajah lama adalah para bakal calon kandidat Pilgub Bengkulu semuanya berpotensi. Masing-masing telah mempunyai rekam jejak sebagai pemimpin pada level masing-masing. Para mantan bupati dan walikota tentu telah memiliki pengalaman yang baik dalam menjalankan roda pemerintahan pada masanya.

Tetapi yang tidak kalah penting diprediksi adalah figur yang belum menjadi perbincangan menonjol di tengah masyarakat Bengkulu. Kemunculannya di media pun masih sangat minim dan terbatas, tetapi bisa saja menjadi kuda hitam dalam percaturan pemilihan kepala daerah provinsi Bengkulu tahun 2024.

Nama itu antara lain adalah Idianto, SH, MH, yang kini menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Dia belum membuat pernyataan terkait Pilkada Bengkulu, tetapi ada kelompok masyarakat yang menyebut nama ini dalam perbincangan non formal di tengah-tengah agenda masyarakat.

Putra kelahiran Padang Guci, kabupaten Kaur ini, sejauh di hadapan media belum mau berbicara soal Pilkada atau Pilgub Bengkulu.(#)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar