Mari kita tingkatkan pola hidup sehat, budayakan sering cuci tangan, Jaga jarak, cegah covid-19                                                                                                                                                                                                                                                               

Rabu, 22 Mei 2024

INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN KAUR

“Darurat Jembatan Menuju Sentra Produksi Petani”

Oleh Lekat S. Amrin



Kadis PUPR, Guntur Akhiri, ST


KABUPATEN Kaur terletak paling selatan dalam provinsi Bengkulu. Sebelah Selatan berbatasan dengan provinsi Lampung, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lahat, dan sebelah timur berbatatasan dengan Kabupaten Oku Selatan provinsi Sumatera Selatan.

Sedangkan sebelah barat terbentang samudera hindia yang luas,yang merupakan potensi wisata bahari. Potensi lain disamping perikanan, yaitu perkebunan yang sangat luas di sepanjang kaki bukit barisan, mulai dari perbatasan dengan Kabupaten Lahat, Ogan Ilir dan Pesisir Selatan Lampung.

Perkebunan kopi, sawit, dan karet merupakan komoditi yang cukup diandalkan di tengah masyarakat petani. Tetapi dari produksi perkebunan dan pertanian tersebut masih menyisakan persoalan yang cukup serius bagi para petani yaitu hambatan transportasi jalan dan jembatan. Bahkan para petani merasakan darurat jembatan menuju ke sentra produksi perkebunan mereka.

Diakui petani sawit di Kecamatan Tanjung Kemuning, Lidarlan, bahwa masalah jembatan sebagai sarana yang sangat mendesak saat ini. Usulan jembatan di air Seranjangan menuju sentra produksi sawit penduduk di seberang sudah belasan tahun belum terealisasi.

Persoalan jembatan ini menurutnya, kendala yang sangat serius untuk mengangkut hasil produksi ke luar areal perkebunan untuk dipasarkan. Tidak hanya di kecamatan Tanjung Kemuning kendala jembatan ini, tetapi hampir di setiap kecamatan dalam lingkup Kabupaten Kaur. 



Kabid Bina Marga, Lendri,  ST


Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kaur, Guntur Akhiri, ST, kepada Fokus Bengkulu.blogspot.com mengakui masih terbatasnya kemampuan daerah untuk membangun infrastruktur jembatan tersebut. Sesuai dengan Rencana Program Jangka Menengah Daerh (RPJMD) maka skala prioritaslah yang dimasukkan dalam rencana kerja PUPR Kabupaten, jelas Guntur Akhiri.

Sementara Kabid Bina Marga PUPR Kabupaten Kaur, Lendri, ST menjelaskan, sampai saat ini jembatan yang sedang dilaksanakan yaitu jembatan gantung Tangga Manik Kecamatan Kaur Utara, pembangunan Jembatan di Desa Jembatan Dua, dan rehab jembatan Gedung Sako. Total dana untuk membangun 3 buah jembatan ini sebesar 6,2 milyar.

Diakui Kabid Bina Marga, bahwa jembatan yang dibutuhkan masyarakat di kabupaten Kaur memang cukup banyak. Lokasi jembatan itu tersebar di Kecamatan Padang Guci Hilir, Padang Guci Hulu, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kecamatan Muara Sahung, Kecamatan Luas, Kecamatan Kaur Tengah, Kecamatan Tetap, Kecamatan Kinal, Kecamatan Maje dan Kecamatan Nasal.

Untuk klasfikasi jembatan itu menurut Lendri cukup jembatan gantung, karena menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, namun azas manfaat akan sangat mendukung tranportasi para petani mengangkut produksi perkebunan dan pertanian itu.



Kepala Bapeda, Hiftario Syahputra, ST


Sementara Kepala BAPEDA Kabupaten Kaur, Hiftario Syahputra, ST, mengatakan, pihaknya sebagai perencana tentu akan selalu melihat program yang diusulkan OPD yang ada di Kabupaten Kaur. Termasuk PUPR, sebagai OPD yang menangani infrastruktur, baik jembatan, jalan, termasuk irigasi, pihaknya akan senantiasa mendukung, apa lagi program itu untuk kempentingan masyarakat.

“Kami selau mengadakan koordinasi dengan setiap Kepala OPD dalam rangka menentukan program masing-masing,” kata Hiftario kepada Fokus Bengkulu.blogspot.com.

Penulis adalah Pemimpin Redaksi

Fokus Bengkulu.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar